Manasik
haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya.
Dalam kegiatan manasik haji ini, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata
cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, seperti rukun haji,
persyaratan-persyaratan baik yang wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh
dilakukan selama melakukan ibadah haji. Selain itu, para calon jamaah haji
juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktek Tawaf, Sa’i, Wukuf, Lempar
Jumroh dan tata cara ibadah lainnya di mana kondisi yang dibuat mirip dengan
keadaan di tanah suci.
Ups
tunggu dulu… manasik haji ini di lakukan oleh peserta didik Raudlatul Athfal
(RA) se-Kabupaten Jepara, tentunya RA.Jendela Ilmu Ngabul (RAJIN) ikut
serta dalam kegiatan manasik haji RA ini. Kegiatan manasik ini dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 26 April 2017 bertempat di Pantai Kartini. Ribuan
peserta manasik diantaranya peserta didik, guru dan orang tua murid , woow… “Pantai Kartini memutih”.
Saat
ini penyelenggaraan manasik haji tidak hanya di lakukan oleh para calon jamaah
yang akan melakukan ibadah haji ke Mekah, tapi sudah banyak juga di lakukan
kegiatan manasik haji anak yang banyak di selenggarakan di sekolah-sekolah, khususnya
manasik haji anak RA.
Manasik
haji bagi anak prasekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran
nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pembelajaran yang
apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan
psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam
dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang
agamis.
Ritual-ritual
yang dilakukan anak dengan tuntunan dari ibu/bapak guru, walaupun hanya
merupakan permainan peran, tetap merupakan aktivitas serius karena dapat
dihayati dan membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi. Seluruh aspek psikologi
anak akan tersentuh, karena praktek manasik tersebut dilakukan dengan aktivitas
fisik anak dengan secara urut dan teratur , aktivitas kognitif anak
terstimulasi (terangsang) dalam bentuk mendengarkan, menghafal dan mengerti
doa-doa serta urutannya, aktivitas sosial-afektif akan dipelajari dalam bentuk
beraktivitas bersama-sama dengan teman-temannya dan berlatih untuk menerima
aturan permainan, berlatih untuk mematuhi aturan-aturan yang diinformasikan
guru, berlatih untuk memenuhi harapan orang lain dengan bertingkah-laku tertib
dan berlatih tanggung-jawab, berlatih bersikap sosial seperti mengalah, tertib,
toleran, membagi, berkorban dan sebagainya yang akan memacu
sosialisasi anak. Dalam manasik, anak akan mengenal nilai-nilai moral dan agama
praktis, anak akan mendapatkan pengalaman tentang perilaku-perilaku yang boleh
dan yang tidak boleh dia lakukan, baik sesuai dengan agama maupun sesuai dengan
tuntutan lingkungan.
Kita berdoa : “Semoga segenap peserta didik, dewan guru,
orang tua wali murid dan pengurus RA. Jendela Ilmu Ngabul (RAJIN) bisa melaksanakan
rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan beribadah haji, menjadi haji yang
mabrur. Semoga Allah SWT merindhoi “ amin.