Pages

Jumat, 28 April 2017

RA. JENDELA ILMU NGABUL : MANASIK HAJI ANAK, PEMBELAJARAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA




Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji ini, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, seperti rukun haji, persyaratan-persyaratan baik yang wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama melakukan ibadah haji. Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktek Tawaf, Sa’i, Wukuf, Lempar Jumroh dan tata cara ibadah lainnya di mana kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci. 


Ups tunggu dulu… manasik haji ini di lakukan oleh peserta didik Raudlatul Athfal (RA) se-Kabupaten Jepara, tentunya RA.Jendela Ilmu Ngabul (RAJIN) ikut serta dalam kegiatan manasik haji RA ini. Kegiatan manasik ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 April 2017 bertempat di Pantai Kartini. Ribuan peserta manasik diantaranya peserta didik, guru dan orang tua murid , woow… “Pantai Kartini memutih”.

Saat ini penyelenggaraan manasik haji tidak hanya di lakukan oleh para calon jamaah yang akan melakukan ibadah haji ke Mekah, tapi sudah banyak juga di lakukan kegiatan manasik haji anak yang banyak di selenggarakan di sekolah-sekolah, khususnya manasik haji anak RA.
Manasik haji bagi anak prasekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pembelajaran yang apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang agamis.

Ritual-ritual yang dilakukan anak dengan tuntunan dari ibu/bapak guru, walaupun hanya merupakan permainan peran, tetap merupakan aktivitas serius karena dapat dihayati dan membutuhkan kesungguhan dan konsentrasi. Seluruh aspek psikologi anak akan tersentuh, karena praktek manasik tersebut dilakukan dengan aktivitas fisik anak dengan secara urut dan teratur , aktivitas kognitif anak terstimulasi (terangsang) dalam bentuk mendengarkan, menghafal dan mengerti doa-doa serta urutannya, aktivitas sosial-afektif akan dipelajari dalam bentuk beraktivitas bersama-sama dengan teman-temannya dan berlatih untuk menerima aturan permainan, berlatih untuk mematuhi aturan-aturan yang diinformasikan guru, berlatih untuk memenuhi harapan orang lain dengan bertingkah-laku tertib dan berlatih tanggung-jawab, berlatih bersikap sosial seperti mengalah, tertib, toleran, membagi, berkorban  dan sebagainya yang akan memacu sosialisasi anak. Dalam manasik, anak akan mengenal nilai-nilai moral dan agama praktis, anak akan mendapatkan pengalaman tentang perilaku-perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dia lakukan, baik sesuai dengan agama maupun sesuai dengan tuntutan lingkungan.

Kita berdoa : “Semoga segenap peserta didik, dewan guru, orang tua wali murid dan pengurus RA. Jendela Ilmu Ngabul (RAJIN) bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan beribadah haji, menjadi haji yang mabrur. Semoga Allah SWT merindhoi “ amin.




0 komentar:

Posting Komentar