Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian
dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen
model pembelajaran meliputi : konsep,
tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/procedure, metode,
alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Penyusunan model
pembelajaran di RA didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi
perencanaan semester, Rencana kegiatan mingguan (RKM), dan Rencana kegiatan
harian (RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrityang
dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan Rencana kegiatan harian.
Ada beberapa model
pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya adalah
Model Pembelajaran Klasikal, Model
Pembelajaran Kelompok dengan kegiatan pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan
Sudut-sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran
Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya
menggunakan langkah-langkah yang relative sama dalam sehari, yaitu : kegiatan
awal, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir atau penutup.
Kegiatan pendahuluan
adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan
perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti, merupakan proses untuk mencapai kemampuan
dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen,
elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatanya berupa menyimpulkan,
umpan balik dan tundak lanjut.
a). Model
Pembelajaran Klasikal
Model
pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama,
kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal).
Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan dipendidikan
pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas,
serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring
dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah
banyak ditinggalkan.
b). Model Pembelajaran Kelompok
Model pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak
digunakan RA di Indonesia, namun perkembangan model pembelajaran selalu
berkembang. Kini sudah banyak RA yang menggunakan model pembelajaran yang lebih
variatif.
Dalam
model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola
pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak
dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan
yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam
kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat
anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya,
maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain
tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat
bermain pada tempat tertentu didalam kelas yang telah disediakan guru yang
disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan
alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau
sub tema yang dibahas.
c). Model Pembelajaran Sudut
Kegiatan belajar mengajar dengan sudut model pembelajaran
berdasarkan sudut-sudut kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran
hampir sama dengan model pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada
sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti,
disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.
d). Model Pembelajaran Area
Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri
sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan
menekankan peda pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan
dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran area menggunakan sepuluh area, yaitu : area ibadah/imtak, balok, bahasa, drama,
matematika, IPA, music, seni/motorik halus, pasir dan air, membaca dan menulis.
Area belajar pada pembelajaran berdasarkan minat antara
lain :
Area
Ibadah/Imtak
Maket
masjid, gambar tata cara shalat, ambar tata cara berwudu, sajadah, mukena,
paci, kain sarung, kerudung, buku iqra, kartu huruf hijaiyah, tasbuh, juz
‘amma, Alquran, dan sebagainya yang meliputi alat-alat permainan lima aspek
rukun Islam dari syahadah sampai dengan haji.
Area Balok
Balok-balok
berbagai ukuran dan warna, logo, lotto sejenis, lotto berpasangan, kepingan
geometri dan triplek berbagai ukuran dan warna, kotak geometri, kendaraan
tiruan (laut, udara dan darat), rambu-rambu lalu lintas, kubus berpola, tusuk
gigi, kubus berbagai ukuran dan warna, korek api, lidi, tusuk es krim, bola
berbagai ukuran dan warna, dus-dus bekas, dan sebagainya.
Area
Berhitung/Matematika
Lambang
bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep bilangan,
kubus permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal
tipis, tutup botol, pensil, manik-manik, gambar buah-buahan, pnggaris, meteran,
buku tulis, puzzle busa (angka), kalender, gambar bilangan, papan pasak, jam,
kartu gambar, kartu berpasangan, lembar kerja, dan sebagainya.
Area IPA
Macam-macam
gambar binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses
pertumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hiaju, beras),
kerang, batu/kerikil, pasir, bunga karang, magnit, mikroskop, kaca pembesar,
pipet, tabung ukur, timbangan kue, timbangan sebenarnya, gelas ukuram, gelas
pencampur warna, nuansa warna, meteran, penggaris, benda-benda kasar halus
(batu, batu-bata, amplas, besi, kayu, kapas, dll), benda-benda pengenalan
berbagai macam rasa (gula, kopi, asam, cuka, garam, sirup, cabe, dll), berbagai
macam bumbu (bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun
salam, jahe, kunyit, jinten, dll).
Area Musik
Seruling, kastanyet, meracas, organ kecil, tamburin,
kerincingan, triangle, gitar kecil, wood block, kulintang, angklung, biola,
piano, harmonica, gendang, rebana, dan sebagainya.
Area Bahasa
Buku-buku cerita, gambar seni, kartu kategori kata,
nama-nama hari, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama-nama-
hari, kartu nama-nama bulan, majalah peserta didik, Koran, macam-macam gambar
sesuai tema, dan sebagainya.
Area Membaca dan Menulis
Buku-buku perpustakaan,
buku tulis, pensil warna, pensil 2B, kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, dan
sebagainya.
Area Drama
Tempat tidur peserta didik dan boneka, lemari kecil,
meja-kursi kecil, meja tamu, boneka-boneka, tempat jemuran, tempat gosokan,
setrikaan, baju-baju besar, handuk, bekas make-up, minyak wangi, sisir,
kompor-komporan, penggorengan, dandang tiruan, piring, sendok, garpu, gelas,
cangkir, teko, keranjang belanja, pisau mainan, ulekan (cobek),
mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak sepatu, cermin, mixer, blender,
sikat gigi, odol, telepon-teleponan, baju tentara dan polisi, baju
dokter-dokteran, dan sebagainya.
Area Pasir/Air
Bak pasir/bak air, akuarium kecil, ember kecil, gayung,
garpu garuk, botol-botol, plastic, tabung air, cangkir plastic, literan air,
corong, sekop kecil, saringan pasir, serokan, cetakan-cetakan
pasir/cetakan-cetakan ager berbagai bentuk, penyiram tanaman, dan sebagainya.
Area Seni dan Motorik
Meja gambar, meja-kursi
peserta duduk, krayon, pensil berwarna, pensil 2B, kapur tulis, arang, buku
gambar, kertas lipat, kertas Koran, lem, gunting, kertas warna, kertas kado,
kertas bekas, bahan sisa, dan sebagainya.
e).
Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra
Model pembelajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran
yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di dalam ‘lingkaran” (circle times) dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat
dimana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan
sbelum dan sesudah bermain.
Sentra bermain adalah
zona atau area dengan seperangakat sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan
untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek
perkembangan secara seimbang, serba seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya
disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap RA.
Pembelajaran yang berpusat
pada sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan focus
oleh satu kelompok usia RA dalam satu sentra kegiatan. Setiap sentra mendukung
perkembangan anak dalam tiga jenis bermainyaitu bermain sensorimonitor atau
fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif (membangun pemikiran anak).
Bermain sensorimonitor
adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan sebagai
gerakan sebagai reaksinya. Anak RA belajar melalui panca inderanya dan melalui
hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misalnya menakar air, meremas kertas
bekas, menggunting dan lain-lain. Bermain peran terdiri dari bermain
makro (besar) bermain peran mikro/kecil (bermain simbolik), pura-pura, fantasi,
imajinasi, atau bermain drama. Anak bermain dengan benda untuk membantu
menghadirkan konsep yang telah dimilikinya.
Bermain konstruktif menunjukkan kemampuan anak untuk mewujudkan pikiran, ide,
dan gagasannya menjadi sebuah karya nyata. Ada dua jenis bermain konstrusi,
yaitu bermain konstruksi sifat cair (air, pasir, spidol, dll) dan bermain
konstruksi terstruktur (balok-balok, lego, dll).
Sentra bermain terdiri dari :
1).
Sentra Bahan Alam dan Sains
Bahan-bahan yang diperlukan di sentra ini adalah daun,
ranting, kayu, pasir, air, bata, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang
digunakan diantaranya sekop, saringan, corong, ember, dan lain-lain. Sentra ini
memfasilitasi anak untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman bermain
sensorimotor dengan memberikan banyak kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi
bahan-bahan alami dalam mengembangkan kematangan motorik halus yang diperlukan
dalam proses kesiapan menulis, keterampilan berolahtangan dan menstimulasi
system kerja otak anak.
2) 2). Sentra Block
Sentra block berisi berbagai macam block dalam berbagai
bentuk, ukuran, warna, dan tekstur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun/menggunakan balok,
mengembangkan kemampuan logika matematika/berhitung permulaan, kemampuan
berpikir dan memecahkan masalah.
3) 3). Sentra Seni
Bahan-bahan
yang diperlukan di sentra ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting,
kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potong-potongan bahan/gambar.
Sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan
ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil
karya) melalui metode proyek.
4). Sentra Bermain Peran
Sentra bermain peran
terdiri dari : sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model.
Sentra bermain peran mikro misalnya menggunakan boneka, maket meja-kursi,
rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari
kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan
memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai macam benda untuk bermain peran
tergantung dari minat anak pada saat itu. Misal, Tema “Keluarga” dengan
alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
5) 5). Sentra Persiapan
Bahan yang ada pada sentra ini adalah buku-buku, kartu kata,
kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakapan
persiapan menulis serta beehitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan
membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan. Mendorong
kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, koordinasi mata-tangan, belajar
ketrampilan social (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah).
6). Sentra Agama
Bahan-bahan yang dipersiapkan adalah berbagai maket tempat
ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan, dan
sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan
beragama, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama merupakan
suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang
konkrit bagi anak.
7 7). Sentra Musik
Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya botol
beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle, dan lain-lain.
Sentra music memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam
menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang
dapat memperluas pengalaman dan pengetahuan anak tentang irama,
birama(ketukan), dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan menggunakan
alat-alat musik yang mendukung, misalnya pianika, piano, rebana, dan lain-lain.
Dalam
mengoptimalkan perkembangan anak disentra yang perlu diperhatikan adalah
densitas dan intensitas. Densitas berkaitan dengan keragaman kegiatan yang
disediakan, sedangkan intensitas berkaitan dengan waktu yang diperlukan.
Untuk
membangun konsep dan memberikan gagasan pada peserta didik dalam model
pembelajaran sentra, guru memberikan 4 pijakan. Pijakan (scaffolding process) adalah dukungan yang berubah-ubah yang
disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Ada empat jenis
pijakan yaitu pijakan lingkungan bermain, pijakan sebelum bermain, pijakan
selama bermain, dan pijakan setelah bermain.
1. 1.
Pijakan
lingkungan bermain dilakukan dengan menata alat dan bahan bermain yang akan
digunakan sesuai rencana dan jadwal kegiatan yang telah disusun untuk memberikan gagasan kepada anak agar dapat
mengembangkan semua potensinya secara optimal.
2.
2. Pijakan sebelum
bermain merupakan kegiatan awal dimana guru memberikan gagasan sebelum anak
melakukan kegiatan bermain di sentra.
3.
3. Pijakan selama
bermain adalah dukungan yang diberikan guru secara individual kepada anak
sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan, untuk meningkatkan pada tahap
perkembangan selanjutnya.
4. Pijakan pengalaman setelah bermain merupakan
kegiatan dimana guru memperkuat konsep yang telah dipeoleh anak selama bermain. (http://syahrudin14.blogspot.co.id/p/blog-page_1255.html)
0 komentar:
Posting Komentar